fbpx

    Steampunk, Dunia Sci-Fi Perpaduan Antara Retro dan Futuristik

    Setelah kepopuleran subgenre Cyberpunk yang belakangan ini merajalela, kali ini Subkultur akan membahas ‘saudara’ dari Cyberpunk, yaitu subgenre Steampunk. Sebenarnya, apa itu Steampunk dan apa yang membuatnya menarik? Simak bahasannya di bawah ini!

    Steampunk Concept Art (source: https://delifictional.com/steampunk-concept-art-list/)

     

    Masa Lalu Bertemu Masa Depan

    Steampunk adalah sebuah percabangan dari genre sci-fi yang menggabungkan teknologi dan estetika abad ke-19 dengan sentuhan elemen science fiction (www.steampunkavenue.com). Sesuai dengan namanya, konsep steampunk merupakan dunia paralel di mana energi utama untuk kelangsungan teknologi bukanlah dari listrik, melainkan dari steam (mesin uap). Sebagai hasilnya, lingkungan steampunk biasanya mengingatkan kita pada era Revolusi Industri yang terjadi pada awal abad 19, di mana mesin uap pertama kali ditemukan. Walaupun demikian, sentuhan sci-fi pada steampunk adalah yang membedakannya dengan era Revolusi Industri. Mengutip dari seorang penulis asal Kanada, George Fetherling, “Steampunk adalah penggambaran masa lalu apabila masa depan datang lebih cepat.”

     

    Steampunk dalam Budaya Populer

    Istilah steampunk pertama kali dicetuskan oleh novelis sci-fi, Kevin W. Jeter pada tahun 1987 pada suratnya yang ditujukan pada Locus Magazine. Awalnya, Jeter mencetuskan istilah ‘steampunk’ sebagai candaan dan plesetan dari cyberpunk, karena pada saat itu ia sedang menulis novelnya yang berlatar pada era Victoria dengan sentuhan sci-fi. Tidak ada yang menyangka bahwa istilah candaan itu akhirnya menjadi subgenre resmi yang digunakan banyak orang sekarang. Akan tetapi, jauh sebelum Kevin Jeter, novel “Titus Alone” karya Mervyn Peake pada tahun 1959 dianggap menjadi novel pertama dengan genre steampunk, walaupun istilah ‘steampunk’ belum diciptakan. Novel lainnya yang juga disebut sebagai mahakarya awal steampunk adalah “The Warlord of the Air” karya Michael Moorcock pada tahun 1971, yang memang terinspirasi dari karya Mervyn Peake. Setelah itu, novel bergenre steampunk mulai menjamur dengan adanya novel “Morlock Night” dan “Infernal Devices” karya Kevin W. Jeter, “The Anubis Gates” karya Tim Powers, serta “Lord Kelvin’s Machine” karya James P. Blaylock.

    Tidak berhenti pada novel, subgenre steampunk menjangkau sampai film, komik, dan TV show. Serial TV “The Wild Wild West” yang pertama kali rilis tahun 1965 merupakan salah satu serial TV pertama yang mengangkat genre steampunk, menceritakan tentang dua agen pada era Far West tahun 1870-an yang mengalahkan musuh dengan mesin dan senjata ciptaan yang canggih. Pada ranah komik, steampunk muncul dalam karya Alan Moore, “The League of Extraordinary Gentlemen” yang dirilis tahun 1999, yang kemudian diadaptasi menjadi film dengan judul sama pada tahun 2003.

    Subgenre steampunk tidak melulu menjadi genre utama dalam sebuah karya. Film legendaris Van Helsing adalah sebuah film fantasi-horror dengan elemen steampunk yang kental. Selain itu, Sherlock Holmes, Mortal Engines, Hugo, Hansel & Gretel (2013) juga adalah contoh film-film dengan sentuhan steampunk.

    Representasi steampunk lain yang sangat baik ada pada video game BioShock Infinite (2013). Game ini berlatar tahun 1912 di sebuah kota di atas awan bernama Columbia. Dengan costume design ala steampunk, zeppelin sebagai alat transportasi, mesin-mesin bertenaga uap, dan automaton (istilah teknisi mesin pada steampunk), game ini menyuguhkan dunia steampunk yang indah dengan alur cerita yang menarik, menjadikan game ini one-of-a-kind.

    BioShock Infinite (source: 2K Games)

     

    Menurut Subkultur sendiri, subgenre steampunk populer karena keunikan dari estetika dan permesinannya. Steampunk memberikan penggambaran akan dunia masa lalu yang sudah canggih, di mana tenaga uap yang memberi energi pada teknologi modern. Selain itu, keindahan estetika lingkungan, arsitektur, dan fesyen dari era Victoria yang diangkat membuat steampunk melekat pada ingatan penikmat game, film, komik atau pada imajinasi pembaca novel.

    Itu tadi sedikit pembahasan mengenai genre steampunk. Adakah game, film, komik, atau novel bergenre steampunk yang Kultur Klub suka? Dan kira-kira kalian lebih suka cyberpunk atau steampunk?

    Baca juga: https://subkultur.id/sinematelevisi/genre-neo-noir-sebagai-penerus-film-noir/

    Share:

    Share on facebook
    Facebook
    Share on twitter
    Twitter
    Share on whatsapp
    WhatsApp
    Share on email
    Email

    Comments are closed.

    On Key

    Recent News