Kabar baik untuk kamu fan grup band The Adams dan pecinta Vinyl (Piringan Hitam), Demajors dan label rekaman, Teras Belakang Records, resmi merilis ulang ketiga album The Adams. Diantaranya album self titled “The Adams” (2005), “V2.05” (2006) dan juga album “Agterplaas” (2019). Ketiga album dalam format Vinyl yang dirilis sekaligus menjadi momentum Record Store Day tahun 2023.
Masing-masing piringan hitam dalam setiap album dirilis sangat terbatas.“Siapa cepat dia dapat! Piringan album pertama dan kedua masing-masing cuma dibikin 200 kopi, kalo Agterplaas sebanyak 300 kopi. Bener-bener terbatas,” ujar Ario Hendarwan, melalui rilisan pers Demajors. Ketiga album ini direnakan dipasarkan pada 5 Mei 2023 pada puku 19:00 WIB. Kamu bisa mendapatinya melalui toko offline di toko [at]demajors M Bloc dan online di demajors.com
Lewat rilisan persnya, Saipul Jupri dari divisi distribusi Demajors mengingatkan bahwa setiap orang hanya bisa membeli satu kopi rilisan dari setiap album.
Harga Piringan Hitam Album The Adams
Berikut ini adalah detail kopi piringan hitam album The Adams yang bisa kamu dapatkan via Toko Offline dan juga online:
[๐ฎ๐]๐ฑ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ท๐ผ๐ฟ๐ ๐๐ฎ๐ธ๐ฎ๐ฟ๐๐ฎ, ๐ ๐๐น๐ผ๐ฐ ๐ฆ๐ฝ๐ฎ๐ฐ๐ฒ
100 pcs album The Adams (Rp 275,000/pcs)
100 pcs album V2.05 (Rp 275,000/pcs)
150 pcs album Agterplaas (Rp 450,000/pcs)
๐๐ถ๐๐๐ ๐๐๐.๐ฑ๐ฒ๐บ๐ฎ๐ท๐ผ๐ฟ๐.๐ฐ๐ผ๐บ
50 pcs album The Adams (Rp 275,000/pcs)
50 pcs album V2.05 (Rp 275,000/pcs)
100 pcs album Agterplaas (Rp 450,000/pcs)
Untuk album terakhirย The Adams bertajuk “Agterplaas” dirilis dengan cukup spesial. “Paket piringan hitam album Agterplaas amat sangat spesial. Terdiri dari dua piringan 12 inci dengan kecepatan 45 RPM, suaranya prima. Dengan sampul gatefold, selongsong, dan buklet eksklusif,” ujar Saleh Husein (Ale), gitaris The Adams dalam rilisan pers.
The Adams kini sudah aktif di belantika musik tanah air selama lebih dari 20 tahun. Kesuksesannya mengusung musik alternatif dalam balutan powerpop menjadikan grup yang kini digawangi oleh Ario (Gitar/Vokal), Ale (Gitar, Vokal), Pandu (Bass) dan Gigih (Drum) diidolakan oleh pecinta musik independen Indonesia. Nama mereka mencuat pertama kali kala lagu “Konservatif” dan “Waiting” mengisi soundtrack film Janji Joni.
Kini tak jarang nama mereka menjadi pengisi dalam festival-festival musik besar di Indonesia. Kedua album mereka bahkan masuk sebagai “150 Album Terbaik Indonesia” versi Majalah Rollingstone.